Assalamualaikum wbt :)
Maaf kerana mmg tak sempat nak mencatat apa2 di sini for several days, seperti biasa tangan terikat dgn tugasan harian.
Hari ni dpt mencatat sbb GM takde hehe (pekerja yg baik sungguh ek hehe)
Hari ni tukar lagu blog sbb rasa mcm best jek lagu ni walaupun sebenarnya tak clear apa lyricnya, try surf kat Net tapi tak jumpa pun, hentam jeklah as long as bunyi melodi dia best :)
Tak tau apa nk citer sebenarnya kat sini, becoz citer best2 sumernya dah lepas, malas nak recall and type balik kat sini. Cuma last weekend my class has started again, and my life circle yg hectic akan kembali mcm biasa. Aini dah register kat UIA last week, terjumpa pulak satu kakak yg kerja kat Corp Comm MMU dulu, baik ngan dia sbb dia selalu handle protocol everytime Tun Siti Hasmah dtg MMU. Terkejut tetiba dia ada di depan mata, rupanya dia baru enroll and taking the same specialization as mine. Aini kata dia jumpa Ustaz Nazri and Kak Yanti MMU Melaka, tapi i dunno how he looks like sbb mmg tak pernah jumpa dia pun dulu waktu still kat MMU since kampus lain2.
Insya Allah ler Aini, you could do it, not so hard actually walaupun org selalu kata UIA tough..tak taulah that is a good news for you ker tak hehe, insya Allah ok punyer. Baru dpt tau Shafizan dah keje kat UIA as tutor kot, nantilah nak merisik dia kat Kuliyyah mana. Asma di Kuliyyah IT, tu pun tak pernah sempat nak lawat dia kat faculty sbb kelas weekend, tak jumpa lecturers yg biasanya ada during weekdays.
Hari ni kalau diizinkan Allah nak pergi usrah Nisa', lama dah tak join. Kak Mas mesti happy baca statement nih hehe, sorry ler Kak Mas, selalu tak available during masa2 kritikal hehe. Inipun dpt tau ada usrah sbb buka e mail Yahoo semalam, kalau tak mmg tak perasan. Skang ni mmg jarang buka e mail Yahoo sket :)
Moga sentiasa istiqamah dlm ibadah yg kita kerjakan k, ma'assalamah.
:)
5 comments:
salimna: Bagi lelaki dan wanita... Ini bukan dalih bagi kamu bila berlaku khianat dan setelah khianat. tapi bagi mereka yang berilmu ini adalah pengajaran dan pelajaran daripada hujah-hujah.
يا ابنتي
WAHAI PUTERIKU
Oleh :
Ali Ath-Thanthawi
Penerjamah
Abdulloh
Editor
Munir F. Ridwan
Muhammadun Abdul Hamid
Putriku tercinta!
Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri, dan berjumpa dengan banyak orang.
Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarlan nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalamanku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain.
Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, dan kami tidak mengahasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya.
Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya. Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku! Kuncinya berada di tanganmu.
Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan.
Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.
Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat.
Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan!
Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu. Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engakulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya.
Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi. Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamar.
Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial, kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat.
Tak ada seorangpun yang mahu menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.
Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami. Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.
Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertakwa kepada Allah, bila mereka tidak mahu bertaqwa, peringatkanlah mereka akan akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal. Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan simpati?
Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu? Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?
Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara untuk menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut di dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah.
Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi kepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.
Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, malainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju kejelekan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mahu menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai. Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka.
Mereka yang menggembor-gemborkan emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab :
Pertama : karena itu semua mereka lakukan untuk kepuasan pada diri mereka, memberikan kenikmatan-kenikmatan melihat angota badan yang terbuka dan kenikmatan-kenikmatan lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi mereka tidak berani berterus terang, oleh karena itu mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan yang sama sekali tidak ada artinya, kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, dan ungkapan-ungkapan yang lain yang kosong tanpa makna bagaikan gendang.
Kedua : mereka bohong oleh karena mereka
bermakmum pada Eropa, menjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New york. Sekalipun berupa dansa, porno, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau di kolam renang). Kebatilan menurut mereka adalah segala sesuatu yang datangnya dari timur, sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid, walapun berupa kehormatan, kemuliaan,, kesucian dan petunjuk. Kata mereka, pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan libido seksual, untuk menjawab ini saya limpahkan pada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, seperti Rusia yang tidak beragama, tidak pernah mendengar para ulama dan pendeta. Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini setelah melihat bahwa hal ini amat merusak?
Saya tidak berbicara dengan para pemuda, saya tidak ingin mereka mendengar, saya tahu, mungkin mereka menyanggah dan mencemoohkan saya karena saya telah menghalangi mereka untuk memperoleh kenikmatan dan kelezatan, akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.
Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisme, emansipasi dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yang terkutuk ini tidak beristri dan tidak memiliki anak, mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari empat gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.
Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan salain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat diketemukan kembali.
Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mahu menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkan, persisnya seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.
Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran.
Selain ini jangan percaya. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mahu perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun kan menjadi baik.
(wallahul musta’an).
Disarikan dari buku : “Wahai Putriku” Ali Thanthawi
Wahai Putriku Oleh Syeikh Ali Thanthawi (rhm)
Cerita untuk lelaki dan wanita:
Pada suatu ketika, seorang Arab Badwi keluar rumah pada malam hari. Tiba-tiba dia melihat seorang budak perempuan yang cantik. Maka budak itupun dirayunya. Tapi budak menjawab,“Apakah kamu tidak punya kendali akal, atau agamamu tidak punya pemberi nasihat untukmu?” Si Badwi berkata,“Demi ALLAH, tidak ada yang melihat kita selain bintang-bintang di langit.” Maka si budak pun berkata kepadanya,“Celaka kamu! Lantas di mana PENCIPTA bintang-bintang itu?” Perkataan budak perempuan itu membuat si Badwi terbungkam. Maka dia pun lalu berkata,“Aku hanya main-main saja.”
KESEJATIAN SAHABAT
“Sesungguhnya engkau punya teman duduk yang harus selalu engkau ikuti. Ia selamanya tidak akan meninggalkanmu dan akan dikuburkan bersamamu. Walaupun engkau mati, ia tetap hidup. Apabila teman dudukmu itu mulia, maka engkau pun mulia. Apabila ia hina, maka nescaya ia akan menyerahkanmu kepada hal-hal yang mengerikan. Setelah teman dudukmu itu dikumpulkan dan dibangkitkan bersamamu pada hari kiamat, maka engkaulah yang akan bertanggungjawab kepadanya. Oleh sebab itu, engkau harus memilih teman dengan teliti sehingga ia menjadi sahabat yang sholeh. Kerana, apabila ia sholeh, ia akan menjadi sebab kebahagiaanmu dan apabila ia menyeleweng, maka ia akan menjerumuskanmu ke lautan yang bengis. Kawanmu itu adalah amalmu.”
Pilihlah teman bergaul untuk dirimu;
Kerana sesungguhnya teman bergaul seorang pemuda di alam kubur adalah apa yang diperbuatnya;
Mestilah engkau mempersiapkannya untuk hari setelah mati;
Ketika seseorang dipanggil dan diterima;
Sekiranya engkau disibukkan oleh sesuatu;
Maka hendaknya kesibukanmu itu bukan kesibukan yang tidak diredhai ALLAH;
Seseorang tidak akan mendapatkan, setelah dan sebelum matinya;
Kecuali apa yang diperbuatnya;
Ketahuilah, manusia hanyalah tamu bagi keluarganya;
Tinggal sebentar bersama mereka untuk kemudian pergi.
Pesanan seseorang sahabat:
“Aku mengasihi semua sahabatku dengan seluruh jiwa ragaku, sama seperti aku mencintai sanak saudaraku. Seorang sahabat yang baik adalah manusia yang menjaga nama baikku ketika aku hidup atau selepas aku mati.”
“Ketahuilah mengasingkan diri lebih baik daripada bergaul dengan orang jahat. Jika tidak ketemui sahabat yang beriman dan bertakwa. Aku lebih rela hidup menyendiri.”
“Duduk sendirian untuk beribadah dengan tenang lebih menyenangkanku daripada bersahabat dengan seseorang yang mesti ku waspadai kejahatan mereka.”
“Ingatlah wahai saudara Islamku sekelian, tenanglah kamu dalam menghadapi perjalanan hidup ini. Sepanjang usiaku yang semakin tua, semakin sukar aku temukan di dunia ini sahabat sejati. Ku tinggalkan orang jahat kerana banyak kejelekannya dan kujauhi orang (sesetengah) berkedudukan kerana kebaikannya sedikit.”
“Ketika aku menjadi pemaaf dan tidak mempunyai dengki, hatiku lega dan jiwaku bebas daripada bara permusuhan. Ketika musuhku lalu di depanku. Aku menghormatinya. Semua itu kulakukan supaya aku dapat menjaga diriku daripada kejahatan dan kemungkaran.”
“Aku tunjukkan kemarahan, kesopanan dan persahabatanku kepada orang yang kubenci sama seperti kuperlihatkan hal itu kepada orang yang kucintai. Manusia adalah penyakit, dan penyakit itu akan berjangkit apabila kita mendekati mereka. Namun, menjauhi manusia bererti memutuskan persahabatan dan silaturahim.”
“Kadangkala aku terfikir mudah-mudahan aku dapat bersahabat dengan anjing kerana walaupun hina, ia masih menunjukkan jalan kepada majikannya yang tersesat. Bukan seperti manusia jahat yang selama tidak akan memberi petunjuk.”
“Selamatkanlah dirimu! Jagalah! Lidahmu baik-baik kerana kamu akan bahagia, walaupun kamu terpaksa hidup sendiri di muka bumi ini. Lebih baik kamu bersendiri daripada mendekati manusia yang menipu dan memperdayakanmu.”
“Jika seseorang tidak dapat menjaga maruah dan nama baiknya kecuali dalam keadaan dipaksa oleh orang lain, tinggalkanlah dia dan jangan bersikap belas kasihan kepadanya. Ramai orang lain dapat menjadi penggantinya.”
“Berpisah dengannya bererti beristirehat. Dalam hati masih ada kesabaran, meskipun memerlukan daya usaha yang keras untuk mempertahankannya. Tidak semua orang yang kamu sukai, menyukaimu dan sikap ramahmu, kadangkala dibalas dengan sikap biadap.”
“Jangan bersahabat dengan pengkhianat kerana dia tidak memperdulikan kesetiaan. Dia akan memungkiri jalinan kasih yang dibina dan menampakkan hal yang kelmarin menjadi rahsia sulit.”
“Selamat tinggal dunia jika di atasnya tidak lagi ada sahabat jujur dan menepati janji. Biarlah hidup bersendirian daripada mengkhianati manusia. Bersegeralah mendekati orang-orang mulia supaya kamu beroleh kemuliaan hidup di dunia ini.”
(Imam al-Ghazali)
PERSAHABATAN tulen memang sukar dicari. Hanya mereka yang benar-benar bersahabat dengan hati tulus dan ikhlas dapat mencari erti persahabatan tulen.
Aku mencintai sahabatku dengan segenap jiwa ragaku, seakan-akan aku mencintai sanak saudaraku.
Sahabat yang baik adalah yang sering sejalan denganku dan yang menjaga nama baikku ketika aku hidup atau selepas aku mati.
Aku selalu berharap mendapatkan sahabat sejati yang tidak luntur baik dalam keadaan suka atau duka. Jika itu aku dapatkan. Aku berjanji akan selalu setia padanya.
Kuhulurkan tangan kepada sahabatku untuk be! rkenalan kerana aku akan berasa senang. Semakin ramai aku peroleh sahabat. Aku semakin percaya diri.
Mencari sahabat pada waktu susah
Belum pernah kutemukan di dunia ini seorang sahabat yang setia dalam duka. Pada hal hidupku sentiasa berputar-putar antara suka dan duka. Jika suka melanda. Aku sering bertanya: "Siapakah yang sudi menjadi sahabatku?"
Pada waktu aku senang, sudah biasa ramai yang akan iri hati, namun bila giliran aku susah mereka pun bertepuk tangan.
Pasang surut persahabatan
Aku dapat bergaul secara bebas dengan orang lain ketika nasibku sedang baik.
Namun, ketika musibah menimpaku, kudapatkan mereka tidak ubahnya roda zaman yang tidak mahu bersahabat dengan keadaan. Jika aku menjauhkan diri daripada mereka, mereka mencemuh dan jika aku sakit, tidak seorang pun yang menjengukku.
Jika hidupku berlumur kebahagiaan, banyak orang iri hati, jika hidupku berselimut derita mereka bersorak sorai.
Mengasingkan diri lebih baik daripada bergaul dengan orang jahat.
Apabila tidak ke temu sahabat yang takwa, lebih baik aku hidup menyendiri daripada aku harus bergaul dengan orang jahat.
Sukarnya mencari sahabat sejati
Tenanglah engkau dalam menghadapi perjalanan zaman ini. Bersikap seperti seorang paderi dalam menghadapi manusia.
Cucilah kedua-dua tanganmu dari zaman itu dan daripada manusianya. Peliharalah cintamu terhadap mereka. Maka, kelak kamu akan memperoleh kebaikannya.
Sepanjang usiaku yang semakin tua, belum pernah aku temukan di dunia ini sahabat yang sejati.
Kutinggalkan orang bodoh kerana banyak kejelekannya dan kujanji orang mulia kerana kebaikannya sedikit.
Sahabat sejati pada waktu susah
Kawan yang tidak dapat dimanfaatkan ketika susah lebih mendekati musuh daripada sebagai kawan.
Tidak ada yang abadi dan tidak ada kawan yang sejati kecuali yang menolong ketika susah. Sepanjang hidup aku berjuang bersungguh-sungguh mencari sahabat sejati hingga pencarianku melenakanku. Kukunjungi seribu negara, namun tidak satu negara pun yang penduduknya berhati manusia.
Rosaknya keperibadian seseorang
Dalam diri manusia itu ada dua macam potensi penipuan dan rayuan.
Dua hal itu seperti duri jika dipegang dan ibarat bunga jika dipandang. Apabila engkau memerlukan pertolongan mereka, bersikaplah bagai api yang dapat membakar duri itu.
Menghormati orang lain
Barang siapa menghormati orang lain, tentulah dia akan dihormati. Begitu juga barang siapa menghina orang lain, tentulah dia akan dihinakan.
Barang siapa berbuat baik kepada orang lain, baginya satu pahala. Begitu juga barang siapa berbuat jahat kepada orang lain, baginya seksa yang dahsyat.
Menghadapi musuh
Ketika aku menjadi pemaaf dan tidak mempunyai rasa dengki, hatiku lega, jiwaku bebas daripada bara permusuhan. Ketika musuhku berada di hadapanku. Aku sentiasa menghormatinya.
Semua itu kulakukan agar aku dapat menjaga diriku daripada kejahatan.
Aku nampakkan keramahan, kesopanan dan rasa persahabatanku kepada orang yang kubenci, seperti aku nampakkan hal itu kepada orang yang kucintai.
Tipu daya manusia
Mudah-mudahan anjing itu dapat bersahabat denganku kerana bagiku dunia ini sudah hampa daripada manusia.
Sehina-hinanya anjing, ia masih dapat menunjukkan jalan untuk tuannya yang tersesat, tidak seperti manusia jahat yang selamanya tidak akan memberi petunjuk.
Selamatkanlah dirimu, jaga lidahmu baik-baik, tentu kamu akan bahagia walaupun kamu terpaksa hidup sendiri.
Tempat menggantungkan harapan
Apabila engkau menginginkan kemuliaan orang yang mulia, maka dekatilah orang yang sedang membangun rumah untuk Allah.
Hanya orang yang berjiwa mulia yang dapat menjaga nama baik dirinya dan selalu menghormati tamunya, baik ketika hidup mahu pun setelah mati.
Menjaga nama baik
Jika seseorang tidak dapat menjaga nama baiknya kecuali dalam keadaan terpaksa, maka tinggalkanlah dia dan jangan bersikap belas kasihan kepadanya.
Banyak orang lain yang dapat menjadi penggantinya. Berpisah dengannya bererti istirahat.
Dalam hati masih ada kesabaran buat kekasih, meskipun memerlukan daya usaha yang keras.
Tidak semua orang yang engkau cintai, mencintaimu dan sikap ramahmu kadang kala dibalas dengan sikap tidak sopan.
Jika cinta suci tidak datang daripada tabiatnya, maka tidak ada gunanya cinta yang dibuat-buat.
Tidak baik bersahabat dengan pengkhianat kerana dia akan mencampakkan cinta setelah dicintai.
Dia akan memungkiri jalinan cinta yang telah terbentuk dan akan menampakkan hal yang dulunya menjadi rahsia.
(Imam as-Syafiee)
"Anda harus mengelak dari bersahabat dengan orang tolol kerana ia berniat untuk memberi manfaat kepada anda tetapi ia akan merugikan anda; Anda harus mengelak dari bersahabat dengan orang kikir kerana ia melarikan diri dari anda ketika anda paling memerlukannya; Anda harus mengelak bersahabat dengan orang pendosa kerana ia akan menjual anda dengan cuma-cuma; Dan anda harus mengelak diri bersahabat dengan pembohong kerana ia adalah seperti bayangan khayali, membuat anda merasakan barang yang jauh seperti dekat dan barang yang dekat seperti jauh."
“INNA LILLAHI WA INNA LILLAHI RAJIUN”
YA ALLAH, YA TUHANKU;
CUKUPLAH BAGIKU KEBANGGAAN BAHAWASANYA ENGKAULAH TUHANKU, RAJAKU;
DAN CUKUPLAH KEMULIAAN BAGIKU BAHAWASANYA AKU MENJADI HAMBA-MU;
YA ALLAH, YA TUHANKU;
SESUNGGUHNYA, ENGKAULAH SEPERTI YANG KU INGINKAN (MEMOHON KEAMPUNAN);
MAKA JADIKANLAH AKU SEPERTI YANG ENGKAU INGINKAN;
YA ALLAH, YA TUHANKU;
YANG AWAL, YANG TIADA SESUATU PUN SEBELUM-MU;
YANG AKHIR, YANG TIADA SESUATU PUN SETELAH-MU;
YANG ZAHIR, YANG TIADA SESUATU PUN DI ATAS-MU;
DAN YANG BATIN, YANG TIADA SESUATU PUN DI BAWAH-MU;
YA ALLAH, YA TUHANKU;
ILMU-MU MENEMBUS SEGALA TIRAI BATIN KEGHAIBAN DAN MELIPUTI SEGALA KESAMARAN RAHSIA;
“LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAH”
“MAHA SUCI ALLAH;
SEGALA PUJI BAGI-MU, YA ALLAH;
TIADA TUHAN LAIN YANG DISEMBAH SELAIN-MU, YA ALLAH;
ALLAH MAHA BESAR;
TIADA DAYA DAN UPAYA KECUALI MILIK-MU, YA ALLAH”
“SUBHANALLAH;
WA ALHAMDULILLAH;
WA LA ILAHA ILALLAH;
WA ALLAHU AKBAR;
LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAH”
Ya Allah, Ya Tuhanku;
Tetapi bumi tidak pernah kosong dari orang-orang yang memelihara hujah Allah Azza Wa Jalla, baik secara terbuka dan terkenal ataupun disebabkan takut, tersembunyi agar hujah dan bukti-bukti Allah Azza Wa Jalla tidak disangkal. Berapa banyak mereka dan di manakah mereka? Demi Allah Maha Esa lagi Maha Agung! Jumlah mereka sedikit tetapi besar dalam kehormatan di hadapan Allah Azza Wa Jalla. Melalui mereka, Allah Azza Wa Jalla menjaga hujah-hujah-Nya dan bukti-bukti-Nya sampai mereka mengamanatkannya kepada orang lain seperti mereka sendiri serta menebarkan benihnya di hati orang-orang yang sama dengan mereka. Pengetahuan telah mengantarkan mereka kepada pemahaman yang sesungguhnya dan dengan demikian mereka mengaitkan dirinya dengan semangat keyakinan. Mereka memudahkan apa yang dianggap sukar oleh orang-orang meremehkan. Mereka sangat mencintai apa yang dianggap aneh oleh orang jahil. Mereka hidup di dunia ini dengan tubuh mereka di sini tetapi roh mereka tinggal di tinggi di atas. Mereka adalah para khalifah Allah di bumi dan penyeru kepada agama-Nya. Betapa rindu saya akan melihat mereka. Pergilah sekarang, ke mana saja anda sekelian mahu.
"Ucapan terpelihara dan perbuatan akan diuji. Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya. Orang akan dikurangi mengenai tubuh dan dicampuri sehubungan dengan akal fikiran kecuali orang-orang dilindungi Allah Azza Wa Jalla. Penanya di antara mereka bertujuan untuk membingungkan dan penjawab menciptakan kesulitan. Orang yang mempunyai pandangan terbaik di antara mereka mungkin akan terseleweng dari pemikiran sihatnya oleh kesenangan ataupun ketidaksenangan dan mungkin kerlingan sekilas dapat mempengaruhi orang yang bahkan, mempunyai kebijaksanaan terbaik di antara mereka atau satu ucapan mungkin mengubahnya."
Hati-hatilah! Kemiskinan adalah bencana tetapi lebih buruk dari kemiskinan adalah sakitnya badan, sementara lebih buruk dari sakitnya badan adalah penyakit hati. Hati-hatilah! Kelimpahan harta adalah kesihatan badan, sedangkan yang lebih baik lagi dari kesihatan badan ialah kesucian hati."
DUA ORANG RAKUS TIDAK PERNAH KENYANG: PENCARI ILMU DAN PENCARI DUNIA.
Manusia ada tiga jenis. Yang satu, adalah orang yang berilmu dan rohaniawan. Berikutnya, adalah si pencari ilmu yang juga di jalan pembebasan. Kemudian yang terakhir, si busuk yang memburu setiap penyeru dan tunduk kepada setiap arah angin. Mereka tidak mencari cahaya dari sinar pengetahuan dan tidak mengambil perlindungan dari dukungan yang dapat diandalkan.
Pengetahuan lebih baik dari kekayaan. Pengetahuan menjaga anda, sementara anda harus menjaga harta. Harta berkurang dengan pembelanjaan, sedangkan pengetahuan berlipat ganda dengan pengeluarannya dan akibat dari kekayaan, mati bila kekayaan membusuk.
Saudara seiman yang bermartabat dalam pandangan saya kerana dunia rendah dimatanya; Keperluan perut tidak menguasainya; Ia tidak merindukan apa yang tidak diperolehinya; Apabila ia mendapatkan sesuatu, ia tidak meminta lebih; Dalam kebanyakan waktunya ia diam; Apabila ia bicara, ia mendiamkan pembicara lain; Ia memuaskan dahaga orang yang bertanya; Ia lemah lembut tetapi disaat berjuang, ia seperti singa rimba ataupun ular lembah; Ia tidak akan mengajukan argumen selain argumen yang menentukan.
Ia tidak mencerca sesiapa pun dalam hal yang dapat dimaafkan; Ia tidak akan berbicara tentang suatu kesusahan kecuali setelah hilangnya kesusahan itu; Ia mengatakan apa yang dilakukannya dan tidak mengatakan apa yang tidak dilakukannya; Sekalipun ia dapat di atasi dalam berbicara, ia tidak di atasi dalam diamnya; Ia lebih berghairah untuk berdiam diri daripada berbicara; Apabila dua hal menghadapinya, ia akan melihat apa yang lebih akrab pada hawa nafsu hati, lalu ia kan melepaskannya. Sifat-sifat ini mesti ada pada anda sekelian. Maka anda harus mendapatkannya dan berlumba-lumba di dalamnya. Sekalipun anda tidak dapat memperolehnya, hendaklah anda tahu bahawa mendapatkan separuh darinya lebih baik daripada tidak sama sekali.
TAULADAN YANG SEDIA ADA:
Thawus Al-Yamani mengatakan: “Aku melihat Imam ‘Ali bin Husayn di Baytullah, dan sibuk beribadah sejak Isya` hingga waktu sahur. Ketika tempat itu mulai sepi dan tidak ada seorang pun di situ, beliau mulai menghadap ALLAH Azza Wa Jalla dengan mengatakan: ‘Duhai Tuhanku, bintang-gemintang telah tiada, begitu juga seluruh mata telah lelap, tetapi pintu-pintu-Mu tetap terbuka bagi mereka yang meminta…’ “ Thawus mengutip munajat panjang pertanda ketundukan ini, dan beliau berkata bahawa Imam ‘Ali bin Husayn berkali-kali air matanya berderai, menangis tersedu-sedu dan terus sujud di atas tanah. Thawus mengatakan: “Aku pun mendekatinya. Aku angkat kepalanya dan aku letakkan di pangkuanku. Aku turut menangis dan air mataku membasahi wajah beliau, sehingga menyedarkan beliau. Lalu beliau berkata: ‘Siapakah gerangan yang menggangguku berzikir kepada Tuhanku?’ Aku menjawab: “Aku… Thawus, wahai cucu Rasulullah. Mengapa engkau meronta dan menangis? Bukankah semestinya yang berbuat demikian itu kami yang pendosa dan keras hati? Belum cukupkah ayah engkau… Husayn bin ‘Ali, ibu engkau… Fathimah Al-Zahra, dan kakek engkau… Rasulullah saw ? Mengapa engkau begitu takut dan berduka seperti ini, padahal kemuliaanmu tak akan tertandingi oleh kemuliaan orang lain?” Imam ‘Ali Zainal Abidin menoleh kepadaku dan berkata: ‘Sungguh jauh… Sungguh jauh… Wahai Thawus. Jangan kau katakan kepadaku tentang ayahku, ibuku, dan kakekku. ALLAH Azza Wa Jalla menciptakan syurga bagi yang taat dan berbuat baik kepada-Nya, sekalipun ia seorang budak hitam dan ALLAH Azza Wa Jalla ciptakan neraka bagi siapa yang memaksiati-Nya, sekalipun ia seorang penghulu Quraisy. Tidakkah engkau dengar Firman ALLAH Azza Wa Jalla: “… Apabila sangkakala telah ditiup, putuslah hubungan keturunan di antara mereka pada hari itu dan mereka tidak akan saling bertanya…” Demi ALLAH! Tidaklah akan bermanfaat bagimu untuk esok harimu, selain amal sholeh yang engkau persembahkan.’ “
RENUNGAN:
Kau maksiati ALLAH Azza Wa Jalla, tetapi kau tampakkan cinta kepada-Nya. Sungguh ini merupakan perilaku yang unik. Kalaulah cintamu jujur, sungguh Dia akan kau taati kerana pecinta akan selalu taat kepada yang dicintainya.
KHUTBAH RASULULLAH saw PADA AKHIR HAYATNYA:
“Wahai manusia, sesungguhnya antara ALLAH Azza Wa Jalla dan seseorang itu tidak ada nasab. Tidak ada sesuatu yang dapat mendatangkan kebaikan dan kejahatan kepada-Nya selain amal. Ingatlah! Jangan sekali-kali seseorang mengaku-aku dan mengharap-harap. Demi Yang mengutusku dengan benar, tidak akan ada yang dapat menyelamatkan selain amal yang disertai dengan rahmat ; Dan sekiranya aku berbuat maksiat, nescaya aku akan binasa. Ya ALLAH, bukankah aku telah menyampaikan?”
FIRMAN ALLAH Azza Wa Jalla BERMAKSUD:
“Katakanlah: Semua syafaat itu milik ALLAH… “ mahukah anda mendapatkannya?
SABDA RASULULLAH saw:
“Sungguh rahmat itu telah dihembuskan ke dalam hatiku, namun aku tetap memohon ampun tujuh puluh kali setiap hari.”
“Sesungguhnya aku adalah Rasulullah yang diutus kepada kalian. Sungguh aku mencemaskan kalian. Janganlah kalian mengatakan bahawa Muhammad dari kami. Demi ALLAH, bukanlah wali-waliku itu, baik yang dari kalian mahupun selain kalian, kecuali orang-orang yang bertakwa?! Dan aku tidak ingin kalian kelak, pada Hari Kiamat mendatangi aku dengan membawa dunia di atas pundak-pundak kalian, sementara orang lain membawa akhirat. Ketahuilah bahawa aku telah memaafkan hal-hal yang terjadi di antaraku dengan kalian, dan yang terjadi di antara ALLAH Azza Wa Jalla dengan kalian. Dan sesungguhnya bagiku, amalku dan bagi kalian, amal kalian.”
FIRMAN ALLAH Azza Wa Jalla BERMAKSUD:
“… Tidaklah mereka (manusia) diperintah, kecuali untuk menyembah ALLAH dengan memurnikan keikhlasan kepada-Nya… “
RASULULLAH saw BERSABDA:
“Sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung kepada niatnya.”
“Setiap orang akan menerima apa yang diniatkannya.”
“Tidak ada perbuatan, kecuali disertai niat.”
Keterangan:
Sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung kepada niatnya; Dan sesungguhnya setiap orang itu akan menerima sesuai dengan yang diniatkannya; Barangsiapa yang hijrahnya kerana ALLAH Azza Wa Jalla dan rasul-Nya; Maka, hijrahnya adalah kepada ALLAH Azza Wa Jalla dan rasul-Nya; Dan barangsiapa yang hijrahnya kerana dunia yang ingin didapatkannya, atau kerana perempuan yang mahu dinikahinya; Maka, hijrahnya adalah kepada yang dihijrahinya.
RENUNGAN:
“Persembahkanlah amal-amal itu untuk ALLAH Azza Wa Jalla, bukan untuk manusia (ataupun segala sesuatu yang lain). Kerana setiap yang diperuntukkan bagi ALLAH Azza Wa Jalla nescaya menuju kepada-Nya, dan setiap yang diperuntukkan bagi manusia tidak akan naik kepada-Nya.”
FIRMAN ALLAH Azza Wa Jalla BERMAKSUD:
“… kepada-Nyalah perkataan yang baik dan keyakinan yang bersih naik, dan oleh-Nyalah diangkat amal sholeh… “
….WASALAM SAUDARAKU SEKELIAN….
http://puncak-kefasihan.blogspot.com
**Note: Cukuplah salam kalian terhadap saya sebab terima kasih itu (syukur), harapan saya biarlah ditujukan kepada-NYA.
Camkanlah apa yang saya maksudkan di bawah ini:
-> "Demi ALLAH Maha Mengetahui lagi Maha Mengasihi. Saya tidak tahu apa yang akan dikatakan kepada anda. Saya tidak mengetahui apa-apa dalam hal-hal ini yang tidak anda ketahui. Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada anda dan tidak dapat saya mengantarkan anda ke suatu hal yang tidak anda ketahui. Anda tentu mengetahui apa yang kami ketahui, kami tidak mengetahui sesuatu sebelum anda yang dapat kami katakan kepada anda. Tidak pula kami mempelajari sesuatu dalam rahsia yang harus kami sampaikan kepada anda. Anda telah melihat sebagaimana kami telah melihat dan anda telah mendengar sebagaimana kami telah mendengar. Maka, bertakwalah kepada ALLAH Azza Wa Jalla dalam diri anda sendiri kerana demi ALLAH Maha Kuasa kepada anda tidak akan diperlihatkan apa pun, seolah-olah anda buta ataupun menilai seakan-akan anda tidak tahu."
"Sesungguhnya, saya membenci kalau-kalau terjadi pada fikiran anda bahawa saya mencintai pujian tinggi ataupun mendengar lagu pujian. Dengan rahmat ALLAH Azza Wa Jalla, saya tidak seperti itu. Sekalipun misalnya saya menyukai disebut seperti itu, saya akan menyerahkannya dalam ketundukan ke hadapan ALLAH Maha Esa lagi Maha Agung berbanding menerima kebesaran dan kemuliaan yang atasnya, ALLAH Maha Suci lebih berhak."
Ya ALLAH; Tuhanku. Hamba memohon perlindungan-Mu dari kesukaran perjalanan dan kesusahan perjalanan pulang dari pemandangan harta dan manusia yang merosak. Ya ALLAH, Engkau adalah Sahabat dalam perjalanan dan Engkau adalah yang ditinggal untuk melindungi keluarga. Tiada selain Engkau yang dapat menggabungkan keduanya kerana yang ditinggal pergi tidak dapat menjadi teman dalam perjalanan dan yang menjadi teman perjalanan tidak dapat ditinggal pergi pada saat yang sama..
ORANG YANG MENGHENDAKI DUNIA TIDAK AKAN MEMBERI NASIHAT KEPADAMU DAN ORANG YANG MENGHENDAKI AKHIRAT TIDAK AKAN MENYERTAIMU.
dear ukhti,
jumpe lirik lagu ni at this url :D
http://bismillah.over-blog.com/categorie-74249.html
-zmz-
Syukran salimna atas tazkeerah yang diberikan, sungguh bermanfaat, alhamdulillah lepas ni bolehlah selalu bagi input kat sini :)
to zmz, syukran jugak ek sbb berikan link for the lyric of the song, barulah leh faham apa lagu ni nak cuba sampaikan sebenarnya, syukran lagi sekali :)
fuh.. panjang nyer.. urk!
Baca Mudin, jgn tak baca hehe :P
Post a Comment